Alasan 1
Makanan siap saji telah merasuk dalam 10 tahun terakhir, tidak hanya di dunia barat, tetapi juga sudah mencapai jumlah fenomenal di negara berkembang, bergandengan dengan gaya hidup modern kita. Makanan siap saji biasanya tinggi karbohidrat, lemak dan garam.Makanan ini mungkin tampak sebagai nutrisi yang imbang, tapi pada kenyataannya, mendukung obesitas, diabetes, penyakit arteri koroner dan hipertensi. Makanan siap saji adalah terproses, yang umumnya kekurangan mikronutrisi seperti vitamin dan mineral. Sungguh menyedihkan melihat orang-orang di negara berkembang, mengikuti tren secara membabi buta dengan mengkonsumsi makanan ini; dengan peningkatan insiden kesehatan serupa, namun dengan kurangnya sumber-sumber kesehatan, mereka dari negara berkembang ini tidak mampu mengatasi efeknya, yaitu kwalitas hidup yang buruk, terlepas dari panjang usianya.
Alasan 2
Metode memasak dengan suhu berlebihan menghancurkan vitamin E, sedang proses makanan mengurangi vitamin B1 dan C.
Alasan 3
Kita seringkali memasak makanan terlalu lama, hingga bisa dicerna dengan mudah, tetapi hal ini menghancurkan protein melalui denaturasi. Vitamin B6 hancur jika makanan dimasak memakai oven.
Alasan 4
Setidaknya 50% pria adalah perokok, atau merokok cerutu yang berkandungan beragam toksin dan ribuan radikal bebas penyebab kanker. Rokok tidak hanya racun pada saluran pernapasan, tetapi juga untuk saluran pencernaan. Sudah dinyatakan bahwa setiap satu batang rokok dihabiskan, 30mg Vitamin C dihancurkan.
Alasan 5
Semakin banyak orang terlibat mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dan banyak pula yang menganggap ini sebagai trend. Alkohol bisa merusak seperti Otak, Hati dan sel-sel pankreas. Alkohol mempengaruhi Hati dan menyebabkan disfungsi metabolisme kolesterol tak jenuh (HDL/High Derivate Lipid) dan kolesterol januh (LDL/Low Derivate Lipid), Vitamin seperti B, Thiamin, Niacin, B12, Asam folat, Vitamin A dan C, beberapa jenis mineral terutama seng, magnesium dan kalsium juga terpengaruhi konsumsi alkohol. Fungsi penyerapan nutrisi usus halus juga bisa terganggu.
Alasan 6
Makanan dan minuman panas sudah terbukti mengiritasi lapisan usus halus kita, yang pada akhirnya akan mengganggu fungsinya. Asupan kafein juga berefek negatif pada fungsi gastrointestinal (lambung dan usus).
Alasan 7
Berkaitan dengan pola hidup kita, mekanan terkonsumsi mungkin tidak terkunya dengan baik. Hal ini mengakibatkan menurunnya kadar nutrisi yang terlepas dan terserap dalam tubuh. Bentuk susunan gigi juga bisa menimbulkan masalah saat mengunyah.
Alasan 8
Menu sehari-hari rendah serat akibat kurang sayur atau buah, bisa mengakibatkan konstipasi. Banyak sumber yang menawarkan solusi cepat dengan minum pencahar secara teratur. Hal jangka panjang bisa menggangu fungsi penyerapan usus halus. Pencahar seperti Parafin dan minyak mineral bisa mengakibatkan hilangnya potasium, sodium dan magnesium.
Alasan 9
Kekurangan Vitamin B12 (mengacu pada Anemia Pernicious) berkaitan dengan mereka yang memilih menjadi vegetarian penuh.
Alasan 10
Sudah dinyatakan bahwa respon tubuh atas stres akan meningkatkan kebutuhan piridoksin, vitamin B5, B6 dan C. Polusi lingkungan membuat kita membutuhkan lebih banyak vitamin E.
Alasan 11
Kualitas tanah sudah sangat menurun dalam 50 tahun terakhir berkaitan dengan aktifitas agrikultur yang sangat berlebihan, meskipun panennya berhasil dengan baik, berukuran lebih besar dan segar, namun kandungan nutrisinya 68% lebih sedikit dari masa tahun 1970 an.
Alasan 12
Pemakaian antibiotik secara luas, beberapa diantaranya bahkan tanpa resep dokter, akan merusak kandungan bakteri normal dalam usus. Bakteri Baik ini dibutuhkan dalam proses penyerapan Vitamin B. Kekurangan Vitamin B bisa mengakibatkan gangguan sistim syaraf.
Alasan 13
Alergi makanan semakin sering akibat kandungan gluten dan laktosa, terutama dalam industri makanan siap saji.
Alasan 14
Beberapa program diet komersial bisa dipersalahkan sebagai penyebab penurunan nutrisi dalam asupan makanan. Mereka yang bertanggung jawab atas program ini, seharusnya bekerja sama dengan ahli gizi, agar nutrisi pada klien mencukupi. Sudah diketahui bahwa penurunan berat badan tiba-tiba, merugikan kesehatan. Pelaksanaan diet mandiri untuk kecantikan, bisa berbahaya, karena kalorinya terlalu rendah (<800 kalori), dan bisa menyebabkan defesiensi Thiamin, Kalsium dan Besi. Diet rendah karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah menyolok bisa menyebabkan letargi, osteoporosis, gangguan datang bulan dan penurunan tenaga otot. Dehidrasi juga bisa terjadi jika konsumsi air tidak cukup.
Alasan 15
Kontrasepsi oral kombinasi, mungkin menyebabkan masalah penyerapan asam folat yang buruk. Hal ini disertai peningkatan kebutuhan vitamin B6, Vitamin C dan riboflavin. Wanita dengan pil kontrasepsi, seharusnya dalam pengawasan dokter.
Alasan 16
Kebutuhan nutrisi meningkat di usia pubertas, karena tubuh mengalami proses puncak pertumbuhan. Suatu penelitian di AS memperlihatkan 30 - 50% gadis remaja mengkonsumsi hanya 2/3 dari kebutuhan Vitamin A dan C, kalsium dan zat besi per hari.
Alasan 18
Banyak dari kita yang tak cukup terpapar pada sinar matahari, karena gaya hidup dan kerja di dalam kantor. akan tetapi, terlalu lama pada sinar matahari mungkin bisa mengganggu pembentukan vitamin D, yang akhirnya berakibat penyerapan absorbsi kalsium yang buruk.
Alasan 19
Rentang hidup lebih panjang, sekarang juga berkaitan dengan peningkatan industri mobil sehat. Laporan prospek populasi (2005 - 2010) menyatakan bahwa perkiraan usia adalah 67,2 tahun (65 tahun pria dan 69,5 wanita). Negara-negara dengan perkiraan rentan terendah adalah Angola, Bostswana, namibia, switzerland, Australia dll. Di Malaysia nilai rata-rata usia wanita adalah 76,2 dan pria 72 tahun. Usia panjang sayangnya tidak mencerminkan kualitas hidup, terutama di negara berkembang, terutama bagi mereka yang hidup di negara miskin. Hal ini akibat tersebarnya penyakit-penyakit akibat makanan nutrisi rendah. Kelemahan fisik, citra rasa rendah dan penciuman yang buruk, deteriorasi penglihatan, penurunan kemampuan nenelan, semua yang justru memperburuk asupan nutrisi mereka. Beberapa yang utama diantaranya adalah serat, asam folat, vitamin B2, B6, C dan magnesium.
Alasan 20
Kebutuhan akan beragam nutrisi berbeda-beda dari setiap orang. Berkaitan dengan beragam faktor, kuantifikasi kebutuhan nutrisi tidaklah mudah. Faktor seperti unsur genetik, kebiasaan makan, lingkungan, usia dan jenis jabatan, berperan penting dalam identifikasi kecukupan nutrisi individu. Oleh karenanya, sebagian besar dari kita, perlu mengkonsumsi suplemen nutrisi. Kebutuhan nutrisi juga ditentukan oleh jenis dan durasi aktivitas per individu.
Alasan 2
Metode memasak dengan suhu berlebihan menghancurkan vitamin E, sedang proses makanan mengurangi vitamin B1 dan C.
Alasan 3
Kita seringkali memasak makanan terlalu lama, hingga bisa dicerna dengan mudah, tetapi hal ini menghancurkan protein melalui denaturasi. Vitamin B6 hancur jika makanan dimasak memakai oven.
Alasan 4
Setidaknya 50% pria adalah perokok, atau merokok cerutu yang berkandungan beragam toksin dan ribuan radikal bebas penyebab kanker. Rokok tidak hanya racun pada saluran pernapasan, tetapi juga untuk saluran pencernaan. Sudah dinyatakan bahwa setiap satu batang rokok dihabiskan, 30mg Vitamin C dihancurkan.
Alasan 5
Semakin banyak orang terlibat mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dan banyak pula yang menganggap ini sebagai trend. Alkohol bisa merusak seperti Otak, Hati dan sel-sel pankreas. Alkohol mempengaruhi Hati dan menyebabkan disfungsi metabolisme kolesterol tak jenuh (HDL/High Derivate Lipid) dan kolesterol januh (LDL/Low Derivate Lipid), Vitamin seperti B, Thiamin, Niacin, B12, Asam folat, Vitamin A dan C, beberapa jenis mineral terutama seng, magnesium dan kalsium juga terpengaruhi konsumsi alkohol. Fungsi penyerapan nutrisi usus halus juga bisa terganggu.
Alasan 6
Makanan dan minuman panas sudah terbukti mengiritasi lapisan usus halus kita, yang pada akhirnya akan mengganggu fungsinya. Asupan kafein juga berefek negatif pada fungsi gastrointestinal (lambung dan usus).
Alasan 7
Berkaitan dengan pola hidup kita, mekanan terkonsumsi mungkin tidak terkunya dengan baik. Hal ini mengakibatkan menurunnya kadar nutrisi yang terlepas dan terserap dalam tubuh. Bentuk susunan gigi juga bisa menimbulkan masalah saat mengunyah.
Alasan 8
Menu sehari-hari rendah serat akibat kurang sayur atau buah, bisa mengakibatkan konstipasi. Banyak sumber yang menawarkan solusi cepat dengan minum pencahar secara teratur. Hal jangka panjang bisa menggangu fungsi penyerapan usus halus. Pencahar seperti Parafin dan minyak mineral bisa mengakibatkan hilangnya potasium, sodium dan magnesium.
Alasan 9
Kekurangan Vitamin B12 (mengacu pada Anemia Pernicious) berkaitan dengan mereka yang memilih menjadi vegetarian penuh.
Alasan 10
Sudah dinyatakan bahwa respon tubuh atas stres akan meningkatkan kebutuhan piridoksin, vitamin B5, B6 dan C. Polusi lingkungan membuat kita membutuhkan lebih banyak vitamin E.
Alasan 11
Kualitas tanah sudah sangat menurun dalam 50 tahun terakhir berkaitan dengan aktifitas agrikultur yang sangat berlebihan, meskipun panennya berhasil dengan baik, berukuran lebih besar dan segar, namun kandungan nutrisinya 68% lebih sedikit dari masa tahun 1970 an.
Alasan 12
Pemakaian antibiotik secara luas, beberapa diantaranya bahkan tanpa resep dokter, akan merusak kandungan bakteri normal dalam usus. Bakteri Baik ini dibutuhkan dalam proses penyerapan Vitamin B. Kekurangan Vitamin B bisa mengakibatkan gangguan sistim syaraf.
Alasan 13
Alergi makanan semakin sering akibat kandungan gluten dan laktosa, terutama dalam industri makanan siap saji.
Alasan 14
Beberapa program diet komersial bisa dipersalahkan sebagai penyebab penurunan nutrisi dalam asupan makanan. Mereka yang bertanggung jawab atas program ini, seharusnya bekerja sama dengan ahli gizi, agar nutrisi pada klien mencukupi. Sudah diketahui bahwa penurunan berat badan tiba-tiba, merugikan kesehatan. Pelaksanaan diet mandiri untuk kecantikan, bisa berbahaya, karena kalorinya terlalu rendah (<800 kalori), dan bisa menyebabkan defesiensi Thiamin, Kalsium dan Besi. Diet rendah karbohidrat, protein dan lemak dalam jumlah menyolok bisa menyebabkan letargi, osteoporosis, gangguan datang bulan dan penurunan tenaga otot. Dehidrasi juga bisa terjadi jika konsumsi air tidak cukup.
Alasan 15
Kontrasepsi oral kombinasi, mungkin menyebabkan masalah penyerapan asam folat yang buruk. Hal ini disertai peningkatan kebutuhan vitamin B6, Vitamin C dan riboflavin. Wanita dengan pil kontrasepsi, seharusnya dalam pengawasan dokter.
Alasan 16
Kebutuhan nutrisi meningkat di usia pubertas, karena tubuh mengalami proses puncak pertumbuhan. Suatu penelitian di AS memperlihatkan 30 - 50% gadis remaja mengkonsumsi hanya 2/3 dari kebutuhan Vitamin A dan C, kalsium dan zat besi per hari.
Alasan 18
Banyak dari kita yang tak cukup terpapar pada sinar matahari, karena gaya hidup dan kerja di dalam kantor. akan tetapi, terlalu lama pada sinar matahari mungkin bisa mengganggu pembentukan vitamin D, yang akhirnya berakibat penyerapan absorbsi kalsium yang buruk.
Alasan 19
Rentang hidup lebih panjang, sekarang juga berkaitan dengan peningkatan industri mobil sehat. Laporan prospek populasi (2005 - 2010) menyatakan bahwa perkiraan usia adalah 67,2 tahun (65 tahun pria dan 69,5 wanita). Negara-negara dengan perkiraan rentan terendah adalah Angola, Bostswana, namibia, switzerland, Australia dll. Di Malaysia nilai rata-rata usia wanita adalah 76,2 dan pria 72 tahun. Usia panjang sayangnya tidak mencerminkan kualitas hidup, terutama di negara berkembang, terutama bagi mereka yang hidup di negara miskin. Hal ini akibat tersebarnya penyakit-penyakit akibat makanan nutrisi rendah. Kelemahan fisik, citra rasa rendah dan penciuman yang buruk, deteriorasi penglihatan, penurunan kemampuan nenelan, semua yang justru memperburuk asupan nutrisi mereka. Beberapa yang utama diantaranya adalah serat, asam folat, vitamin B2, B6, C dan magnesium.
Alasan 20
Kebutuhan akan beragam nutrisi berbeda-beda dari setiap orang. Berkaitan dengan beragam faktor, kuantifikasi kebutuhan nutrisi tidaklah mudah. Faktor seperti unsur genetik, kebiasaan makan, lingkungan, usia dan jenis jabatan, berperan penting dalam identifikasi kecukupan nutrisi individu. Oleh karenanya, sebagian besar dari kita, perlu mengkonsumsi suplemen nutrisi. Kebutuhan nutrisi juga ditentukan oleh jenis dan durasi aktivitas per individu.